Home

Official CIMSA UR 2013-2014



Official CIMSA UR 2012 – 2013
Executive Board


Nora Aries Martha
as LOCO

Ririe Rasky Irdelia
as VLI
(Vice Local for Internal Affairs)
      
M. Octa Pernadi
as VLE
(Vice Local for External Affairs)

Wiwi Hardiyani 
as SecGen
(Secretary General)

Sanitiara
as Treasurer



Supporting Division

Farida
  
as PDD
(Project Development Director)

Sri Utari Masyitah
as HRDD
(Human Resource development director)

Dhiya Ul Azka
as AD
(Alumni Director)

Elsavina Rizky
as MCD
(Media Communication Director)

Ratika Widyastuti 
as FNMD
(Fundrising and Merchandise Director)

Elia Megasari 
as MCAD
Marketing Campaign and Advocacy Director


LOCAL OFFICER

Diva Yurian Dwika
Local Public Health Officer
(LPO)

Nurwahidah
Local Officer on Reproductive Health including Aids
(LORA)

Dhini Aiyulie Novri
Local Officer on Medical Education
 Local Exchange Officer - For Incoming
LEO - In

Kahfi Rakhmadian Kira

Local Exchange Officer - For Outgoing
LEO - Out

Dosen Pembimbing Organisasi
dr. Dedi Afandi, Sp.F, DFM

Supervising Council
Diko Anugrah, S.Ked

Blog

5 Feb 2012

Peran Mahasiswa Kedokteran Terhadap Nilai MDGs


1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem
Seandainya tidak ada orang miskin, hampir semua masalah kita praktis terselesaikan. Ketika anda punya uang, anda tentu bisa memeriksakan diri ke dokter yang baik. Anda juga bisa memperoleh sambungan jaringan air minum serta makanan berkualitas. Karena itu, tujuan pertama dalam MDGs adalah mengurangi jumlah penduduk miskin.

Tujuan apa yang diharapkan?
Tujuan pertama ini, memang merupakan tujuan paling penting. Namun, jangan melihatnya sebagai hal yang terpisah dari tujuan MDGs yang lain.Pada dasarnya, semua tujuan berkaitan satu sama lain. Benar bahwa jika anda memiliki uang, anda bisa mendapatkan perawatan kesehatan yang baik. Namun hal sebaliknya, bisa juga terjadi. Jika anda sakit, bisa membuat anda menjadi lebih miskin – anda akan kehilangan waktu kerja atau harus membelanjakan uang untuk obat-obatan.
Artinya, perbaikan kesehatan otomatis mengurangi kemiskinan. Demikian pula dengan pendidikan. Anak-anak yang menikmati pendidikan bakal terbantu memperoleh pekerjaan dengan gaji yang lebih baik.

Bagaimana Solusinya ?
Jenis pekerjaan yang produktif dan memberikan penghasilan yang cukup adalah pekerjaan yang layak. Lebih dari itu, pekerjaan seyogyanya membuat keluarga anda lebih kuat secara ekonomi, memiliki suasana kerja yang sehat dan memungkinkan anda untuk turut serta mengambil keputusan yang mempengaruhi kehidupan dan penghidupan anda. Sederhananya, pekerjaan yang layak akan  mengeluarkan anda dari kemiskinan.

2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua
Mengapa anak-anak bisa putus sekolah ?
Sebagian, karena orang tua memerlukan mereka untuk bekerja. Mungkin di lahan pertanian keluarga. Lainnya, karena tidak mampu membayar biaya sekolah. Sekitar sepertiga keluarga termiskin mengatakan bahwa mereka memiliki masalah untuk membayar uang sekolah dan biaya lainnya. Orang tua memang harus membayar dalam jumlah yang besar, baik untuk uang sekolah ataupun seragam. Selain itu, untuk transportasi, makanan, buku atau perlengkapan tambahan

Disamping itu, sekolah juga dapat menimbulkan masalah jika tidak bisa memberikan sesuatu yang bernilai bagi anak-anak. Sekolah, misalnya, bisa saja tidak memiliki buku atau peralatan yang memadai. Sementara bangunannya tidak layak digunakan. Kurang dari separuh sekolah dasar memiliki apa yang disebut oleh Departemen Pendidikan Nasional “ruang kelas yang baik.”

Apa Solusi yang bisa diberikan ?
  • Mengkomunikasikan kepada orang tua tentang pentingnya pendidikan
  • Memberikan fasilitas yang semestinya layak
  • Berperan aktif dalam kegiatan masyarakat terutama dalam pendidikan


3. Mendorong kesetaran gender dan pemberdayaan perempuan
Ada baiknya kita meluruskan satu hal; kesetaraan gender bukan melulu mengenai perempuan, tetapi mengenai perempuan dan laki-laki. Akan tetaopi, karena target ini menekankan pada pemberdayaan perempuan, kita akan membahas lebih banyak mengenai hal ini dan issue terkait lainnya.

Apakah berhasil ?
Terkait kesempatan untuk masuk sekolah atau perguruan tinggi, kesan anda benar. Namun ketika anak perempuan bersekolah, banyak ketimpangan atau ketidaksetaraan yang harus dihadapi. Panutan pertama mereka adalah para guru. Di sekolah dasar, terdapat lebih banyak guru perempuan dibandingkan laki-laki. Namun, siapa yang memimpin? Jumlah laki-laki yang menjadi kepala sekolah, misalnya, empat kali lipat dibandingkan dengan perempuan9. Anak perempuan juga akan melihat ketimpangan ketika mereka membuka buku teks. Sebuah buku teks utama sekolah dasar tentang kewiraan, misalnya, membahas tanggung jawab dalam keluarga. Buku tersebut menjelaskan bahwa aktivitas utama ayah adalah mencari nafkah sementara ibu bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga. Dan ilustrasi tentang tanggung jawab anak-anak dengan gambar anak perempuan yang sedang mencuci dan menyeterika.

Mantan presiden kita perempuan
Benar, dan hal itu menunjukkan Indonesia lebihmaju dibandingkan banyak negara lain. Namundalam jenjang jabatan politik di bawahnya,perempuan kurang terlihat. Hanya sedikit yangterpilih menjadi anggota parlemen. Demikianjuga yang menjadi bupati atau gubernur. IndikatorMDG untuk ini adalah proporsi perempuan yangmenjadi anggota DPR. Angka rata-rata dunia untuk hal ini cukup rendah, yaitu sekitar 15%. Proporsi Indonesia bahkan lebih rendah, masing-masing 13% (1992), 9% (2003), dan 11,3% (2005).


4. Menurunkan angka kematian anak
Kita semua ingin menikmati usia panjang dan hidup sehat. Kenyataannya, sekarang kita memang hidup lebih lama. Antara 1970 dan 2005, usia harapan hidup di negeri ini rata-rata meningkat sekitar 15 tahun. Anak-anak yang lahir di Indonesia saat ini dapat mengharapkan hidup hingga usia 68 tahun. Anda dapat memilih usia harapan hidup sebagai satu indikator kesehatan. Namun ada satu ukuran lainnya yang sangat penting, yaitu jumlah anakanak yang meninggal. Anak-anak, terutama bayi, lebih rentan terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak sehat. Itulah sebabnya tujuan keempat MDGs adalah mengurangi jumlah kematian anak.
 
Mengapa hanya sedikit anak-anak yang divaksinasi?
Imunisasi tidak hanya tergantung pada para orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka memperoleh vaksinasi, tapi diperlukan sistem kesehatan yang terkelola dengan baik. Telah banyak yang dibelanjakan untuk kesehatan, namun diperlukan lebih banyak anggaran karena saat ini belanja negara untuk kesehatan hanya sekitar 5% dari APBN14. Penduduk miskin, khususnya yang tergantung pada layanan publik, akan menderita jika investasi untuk puskesmas berikut staf kurang memadai. Sebuah survei misalnya menemukan bahwa tingkat ketidakhadiran staf puskesmas mencapai 40%. Seringkali, karena mereka sedang berada di tempat praktek pribadi15. Kini, cukup tinggi ketergantungan pada pemerintah kapubaten yang mengalokasikan 4-11% anggaran untuk kesehatan. Sekitar 80% dari anggaran tersebut digunakan untuk membayar gaji pekerja medis15. Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa proporsi gaji seharusnya hanya 15%.

Apa solusinya ?
Jaring Pengaman Sosial dan Program Kompensasi Pengurangan Susbsidi Bahan Bahan Minyak, yaitu dengan:
  • memberikan akses pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin meliputi pelayanan
  • kesehatan dasar,
  • pelayanan kebidanan dasar,
  • pelayanan perbaikan gizi
  • revitalisasi pos pelayanan terpadu (posyandu),
  • pemberantasan penyakit menular
  • revitalisasi kewaspadaan pangan dan gizi


5. Meningkatkan kesehatan ibu
Setiap tahun sekitar 20.000 perempuan diIndonesia meninggal akibat komplikasi dalam persalinan. Melahirkan seyogyanya menjadi peristiwa bahagia tetapi seringkali berubah menjadi tragedi. Sebenarnya, hampir semua kematian tersebut dapat dicegah. Karena itu tujuan kelima MDGs difokuskan pada kesehatan ibu, untuk mengurangi “kematian ibu”. Meski semua sepakat bahwa angka kematian ibu terlalu tinggi, seringkali muncul keraguan tentang angka yang tepat.

Mengapa banyak keluarga lebih memilih tenaga tradisional?
Karena berbagai alasan. Salah satunya, biasanya lebih murah dan dapat dibayar dengan beras atau barang-barang lain. Keluarga juga lebih nyaman dengan seseorang yang mereka kenal dan percaya. Mereka yakin bahwa tenaga persalinan tradisional akan lebih mudah ditemukan dan beranggapan bahwa mereka bisa lebih memberikan perawatan pribadi. Dalam kasus-kasus persalinan normal, ini mungkin benar. Namun jika ada komplikasi, tenaga persalinan tradisional mungkin tidak akan dapat mengatasi dan mungkin akan segan untuk meminta bantuan bidan desa. Hal ini dapat mengakibatkan penundaan yang membahayakan jiwa karena tidak secepatnya memperoleh perawatan kebidanan darurat di pusat kesehatan atau rumah sakit. Keterlambatan dapat juga terjadi karena kesulitan dan biaya transportasi, khususnya di daerah-daerah yang lebih terpencil. Kenyataannya, perempuan mana pun dapat mengalami komplikasi kehamilan, kaya maupun miskin, di perkotaan atau di perdesaan, tidak peduli apakah sehat atau cukup gizi. Ini artinya kita harus memperlakukan setiap persalinan sebagai satu potensi keadaan darurat yang mungkin memerlukan perhatian di sebuah pusat kesehatan atau rumah sakit, untuk penanganan cepat. Pengalaman internasional menunjukkan bahwa sekitar separuh dari kematian ibu dapat dicegah oleh bidan terampil, sementara separuhnya lainnya tidak dapat diselamatkan akibat tidak adanya perawatan yang tepat dengan fasilitas medis memadai

 Jadi posisi kita sebagai mahasiswa kedokteran?
Tetap care dengan program ini. Terbatas dengan berhasil atau tidaknya target ini dicapai pada tahun 2015 yang perlu kita pentingkan adalah ikut memberi peran serta pada pencapaian target ini.

Mengapa?  
Karena dari rahim seorang ibulah lahir generasi – generasi cerdas yang akan membawa kita pada perubahan perbaikan. Peristiwa besar ini ada di tangan kita,peran kita,untuk kesehatan ibu Indonesia yang lebih baik.


6. Memerangi HIV dan AIDS, malaria serta penyakit lainnya
Tujuan keenam dalam MDGs menangani berbagai penyakit menular paling berbahaya. Pada urutan teratas adalah Human Immunode_ ciency Virus (HIV), yaitu virus penyebab Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) – terutama karena penyakit ini dapat membawa dampak yang menghancurkan, bukan hanya terhadap kesehatan masyarakat namun juga terhadap negara secara keseluruhan. Indonesia beruntung bahwa HIV belum mencapai kondisi seperti yang terjadi di Afrika dan beberapa negara Asia Tenggara. Jumlah penduduk Indonesia yang hidup dengan virus HIV diperkirakan antara 172.000 dan 219.000, sebagian besar adalah laki-laki19. Jumlah itu merupakan 0,1% dari jumlah penduduk. Menurut Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPA), sejak 1987 sampai Juni 2008, tercatat 12.686 kasus AIDS – 2.479 di antaranya telah meninggal.

 Apa yang bisa diperbuat ?
  • penyuluhan kepada masyarakat
  • seminar
  • edukasi langsung kepada orang yang rentan terkena
  • dll.

7. Memastikan kelestarian lingkungan
Pembangunan di Indonesia telah banyak mengorbankan lingkungan alam. Kita menebang pohon, merusak lahan, membanjiri sungai-sungai dan jalur air serta atmosfer dengan lebih banyak polutan. Tujuan MDGs ketujuh adalah untuk menghalangi kerusakan ini. Pertama, tujuan ini menelaah seberapa besar wilayah kita yang tertutup oleh pohon. Ini penting bagi Indonesia karena kita memiliki sejumlah hutan yang paling kaya dan paling beragam di dunia. Namun tidak untuk jangka waktu yang terlalu lama lagi. Selama periode 1997 hingga 2000, kita kehilangan 3,5 juta hektar hutan per tahun, atau seluas propinsi Kalimantan Selatan.

Cukup serius. Apa yang terjadi dengan pepohonan yang tersisa?
Salah satu masalah utama adalah penebangan liar. Kayu sangat berharga sehingga banyak perusahaan siap mencurinya, kadang-kadang lewat kolusi dengan pejabat setempat. Kenyataannya, separuh kayu Indonesia diperkirakan dihasilkan lewat pembalakan liar. Dalam beberapa kasus, lahan juga dibuka untuk tujuan-tujuan lain seperti perkebunan kelapa sawit. Selain itu, sebagian komunitas pedesaan yang kekurangan lahan juga telah merambah hutan lebih jauh. Situasinya semakin rumit ketika pemerintah daerah mempunyai de_ nisi peruntukan lahan yang bertentangan dengan defenisi nasional.

Jadi apa yang harus kita lakukan?
Jelas kita harus lebih banyak menanamkan investasi untuk pemasokan air. Namun kita juga membutuhkan sistem pendanaan yang layak yaitu dengan mendapat pemasukan dari penduduk yang lebih kaya sementara memberikan subsidi yang tepat sasaran kepada penduduk miskin. Selain itu, pasokan air yang terlindungi juga harus disertai dengan sistem sanitasi yang lebih baik karena dua hal tersebut saling berkaitan, seringkali bahkan sangat dekat.

Apa cara mudahnya ?
  • hidup sehat dan bersih
  • mengotimalkan pemakaian air, listrik
  • membuang sampah pada tempatnya
  • dll.


8. Mengembangkan kemitran global untuk pembangunan
Tujuan MDGs terakhir ini, terkait dengan kerjasama internasional, yaitu menelaah isu-isu seperti perdagangan, bantuan dan utang internasional. Namun, dalam kenyataan, sebagian besar target dan indikator ditujukan untuk negara-negara maju agar membantu negara-negara termiskin dalammencapai tujuan-tujuan MDGs lainnya.

Yang kita lakukan ?
Pertama, harus ada keputusan seberapa “terbuka” sebaiknya perekonomian kita. Terbuka sambil sedikit mengontrol impor, tidak otomatis merugikan perusahaan-perusahaan dalam negeri. Bahkan seringkali, hal ini dapat membuat mereka menjadi lebih efsien. Perusahaan-perusahaan tersebut akan terdorong untuk berkonsentrasi pada produk terbaiknya. Namun, bisa jadi, kita masih ingin melindungi sejumlah industri dengan tarif dan langkah-langkah lain. Paling tidak untuk sementara. Mungkin kita ingin melindungi industri kebutuhan dasar atau yang masih perlu dilindungi agar bisa bersaing di tingkat internasional.

0 komentar:

Posting Komentar

Standing Committees

About

Foto Saya
CIMSA UNIVERSITAS RIAU
CIMSA (Center for Indonesian Medical Students’ Activities) adalah suatu organisasi kemahasiswaan di Fakultas Kedokteran yang bergerak di bidang kesehatan. CIMSA merupakan organisasi Nasional yang terdapat di seluruh universitas di Indonesia, termasuk Universitas Riau. CIMSA di Fakultas Kedokteran Universitas Riau telah berdiri selama tujuh tahun (diresmikan 24 September 2004), dan sejak berdirinya CIMSA telah banyak melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan ataupun seminar kesehatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan ataupun kepedulian mahasiswa kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Riau khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Lihat profil lengkapku